Rabu, 04 September 2013

Wijaya Kusuma Bunga Keberuntungan

Wijaya Kusuma Bunga Keberuntungan 
Wijaya Kusuma (Pisonia Grandis var Silvestris)
Kol Banda (Pisonia alba Span.)
Ada dua tanaman hias yang sama-sama menyandang nama wijaya kusuma. Pertama Pisonia grandis var. sylvestris. Sosok tanaman hias ini mirip dengan kol banda (Lettuce tree, Cabbage tree, Pisonia alba). Bedanya, pucuk wijaya kusuma berdaun hijau, pucuk kol banda berdaun putih kekuningan. Daun wijaya kusuma lebih sempit, tebal, dan tidak menggelombang. Daun kol banda lebih lebar, tipis, dan menggelombang. Habitat asli wijaya kusuma tersebar mulai dari India sampai Pasifik. Kol banda asli kepulauan Andaman, Samudera Hindia.
Wijaya Kusuma (Epiphyllum oxypetalum)
Wijaya kusuma kedua, juga disebut ratu malam (Queen of Night, Dutchman’s Pipe, Epiphyllum oxypetalum). Tanaman ini jenis kaktus, berasal dari Amerika Tengah. Kalau wijaya kusuma Pisonia grandis var. sylvestris berupa perdu yang bisa tumbuh sampai belasan meter, maka wijaya kusuma Epiphyllum oxypetalum hanya akan tumbuh sampai satu meter. Batang dan cabang wijaya kusuma ratu malam, tumbuh dari daun yang mengecil, dan mengeras. Wijaya kusuma Pisonia, biasa ditanam di tanah di halaman rumah. Sementara wijaya kusuma Epiphyllum lebih sering ditanam dalam pot.

Dua macam wijaya kusuma ini memang masih sama-sama ordo Caryophyllales, tetapi dari famili yang berbeda. Wijaya kusuma Pisonia dari famili Nyctaginaceae, sedangkan wijaya kusuma Epiphyllum termasuk famili Cactaceae. Meskipun berasal dari dua famili yang berlainan, dua tanaman hias ini sering dikelirukan, karena sama-sama menyandang nama wijaya kusuma. Sama halnya dengan Rafflesia arnoldii, yang sering dikelirukan dengan Amorphophallus titanum, karena sama-sama menyandang nama “bunga bangkai”, karena baunya yang busuk.

Bunga Wijaya Kusuma (Pisonia Grandis var Silvestris)

Wijaya kusuma Pisonia grandis var. sylvestris, tumbuh soliter atau mengelompok di pulau-pulau karang. Wijaya kusuma yang tumbuh di pulau karang, selalu kerdil mirip bonsai. Ketika tumbuh di lahan yang lebih subur, wijaya kusuma bisa tumbuh biasa mirip dengan tumbuhan lainnya, dan juga berukuran lebih tinggi. Sama dengan kol banda, batang wijaya kusuma berwarna putih, berkulit tebal, dan banyak mangandung air. Bunga wijaya kusuma Pisonia sangat kecil berwarna hijau keputihan, tumbuh pada malai di pucuk ranting. Sepintas, penampilan bunga wijaya kusuma Pisonia mirip dengan edelweis Anaphalis javanica.

Bunga wijaya kusuma Epiphyllum, berukuran panjang dan besar, tidak sebanding dengan ukuran tanamannya. Warna bunga putih bersih, dengan kelopak dan tangkai bunga cokelat kemerahan. Uniknya, bunga wijaya kusuma Epiphyllum, mekar hanya sebentar, di sekitar tengah malam. Para pecinta tanaman hias, sering bergadang, menunggu saat-saat mekarnya wijaya kusuma Epiphyllum. Menjelang tengah malam, bunga yang sudah tumbuh optimal, akan mekar pelan-pelan. Setelah mekar penuh, bunga ini akan segera menguncup kembali.

Dua bunga wijaya kusuma ini sama-sama membawa mitos. Dalam dunia pewayangan, bunga wijaya kusuma adalah pusaka Kresna, Raja Dwarawati. Kesaktian bunga ini, adalah bisa menghidupkan orang mati. Di kalangan kerajaan Mataram Islam di Jawa, wijaya kusuma Pisonia, adalah bunga keramat, yang harus ada pada acara peringatan hari penobatan raja. Bunga wijaya kusuma Pisonia, sebagai perangkat upacara, harus diambil dari Karang Bandung, sebuah pulau karang kecil, di ujung timur pulau Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Kerajaan Mataram Islam kemudian pecah menjadi empat : Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarata, Keraton Mangkunegaran, dan Keraton Pakualaman. Tradisi pengambilan bunga wijaya kusuma Pisonia, ini hanya dilanjutkan oleh Kasunanan Surakarta. Kalangan masyarakat Jawa, termasuk yang tinggal di Jakarta, sampai sekarang masih yakin bahwa wijaya kusuma Pisonia, mampu mendatangkan keberuntungan. Tiap ada pameran tanaman hias, selalu saja ada nursery yang menawarkan wijaya kusuma Pisonia, sebagai “tanaman langka”.

Wijaya Kusuma (Epiphyllum oxypetalum)

Wijaya kusuma Epiphyllum, juga menyandang mitos yang tak kalah menarik. Tanaman ini dianggap mampu mendatangkan keberuntungan, apabila berbunga dalam jumlah banyak. Si pemilik tanaman, baru akan bisa meraih keberuntungan itu, apabila mau bergadang melihat bunga itu bermekaran, menjelang tengah malam. Karena wijaya kusuma Epiphyllum, tumbuh dalam pot di halaman atau teras rumah, maka mekarnya bunga bisa diamati dengan mudah. Beda dengan proses pengambilan wijaya kusuma Pisonia, yang harus menyeberang laut, dan naik ke bukit karang terjal.

Baik wijaya kusuma Pisonia, maupun Epiphyllum, sama-sama bisa dibudidayakan dengan mudah. Dua tanaman ini sama-sama tahan panas, tahan kekeringan, dan mampu tumbuh pada kondisi sangat ekstrim. Kelemahan dua tanaman ini justru kalau kebanyakan air, dan juga kekurangan sinar matahari. Baik wijaya kusuma Pisonia, maupun Epiphyllum, dikembangbiakkan dengan setek. Wijaya kusuma Pisonia, dengan stek cabang/ranting, dan wijaya kusuma Epiphyllum dengan setek daun. Wijaya kusuma Pisonia, menghendaki tanah berpasir, dengan pH, netral sampai basa. Wijaya kusuma Epiphyllum, perlu media tanam bahan organik.

Wijaya kusuma Epiphyllum, sebenarnya terdiri beberapa spesies, bahkan sudah banyak hibridanya. Tujuan utama para pemulia tanaman adalah, mendapatkan hibrida Epiphyllum, yang bisa mekar lebih lama pada siang hari. Tujuan ini bisa dicapai, namun dengan mengorbankan ukuran bunga. Epiphyllum yang mampu mekar pada siang hari, dalam jangka waktu lama, tanaman dan juga bunganya cenderung mengecil. Dua tanaman hias, yang sama-sama menyandang nama wijaya kusuma ini, mudah diperoleh dengan harga relatif murah. Satu pot tanaman hanya berkisar pada harga puluhan ribu rupiah. 

Wijaya Kusuma Bunga Keberuntungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar